Kilang Minyak Balikpapan Terbakar, DPR Sentil Manajemen Risiko Pertamina
Semua kecelakaan kerja itu berdampak pada kehidupan masyarakat luas, mulai dari warga sekitar kilang sampai nelayan.
“Pertamina wajib meningkatkan kualitas manajemen risiko terkait potensi kecelakaan kerja. Itu rangkaiannya banyak. Ada pemeliharaan aset, kesiapan SDM agar tidak ada potensi human error, ada pengecekan alat-alat dan sebagainya,” tutur Mufti.
Dia pun mendesak manajemen Pertamina bertanggung jawab penuh. Mufti menyebut ada kesan tidak ada perbaikan mitigasi kecelakaan kerja.
”Publik melihat manajemen Pertamina tidak serius meningkatkan kualitas manajemen risiko terkait potensi kecelakaan kerja. Terkesan tidak punya rasa memiliki terhadap aset, toh kalau kebakaran yang memperbaiki perusahaan,” imbuh Mufti.
Menurut politikus PDIP ini, Pertamina sebagai perusahaan raksasa memperhatikan aspek ESG, yaitu pengelolaan environmental (lingkungan), social (sosial), dan good governance (tata kelola yang baik).
“Prinsip investasi berkelanjutan terabaikan dengan seringnya kecelakaan kerja yang berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan,” ucap Mufti. (*/adk/jpnn)
Mufti Anam kesal lantaran kebakaran di kilang minyak bukan pertama kali terjadi di lingkungan Pertamina.
Redaktur & Reporter : Adek
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
- Pertamina Siap Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
- PTK Resmikan Desa Energi Berdikari Wisata Kariangau di Kaltim
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Kesiapan Satgas Nataru di Wilayah JBB
- Pertamina Group Tegaskan Siaga Melayani Masyarakat saat Natal dan Tahun Baru