Kilang Minyak Saudi Diserang, Inggris Sangat Marah

jpnn.com, LONDON - Keberhasilan pemberontak Houthi menyerang kilang minyak Arab Saudi membuat Amerika, Inggris dan sekutu-sekutunya. Maklum, mereka adalah penikmat minyak yang disedot dari bumi Saudi.
"Serangan tersebut merupakan pelanggaran berat hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Dia menambahkan bahwa Inggris secara tegas mendukung Arab Saudi.
"Mengenai siapa yang bertanggung jawab, gambarannya belum jelas keseluruhan. Saya ingin memiliki deskripsi yang sangat jelas, yang akan kita dapatkan segera," lanjut Raab.
"Ini adalah serangan yang begitu serius terhadap Arab Saudi dan instalasi minyak serta berdampak luas bagi pasar sekaligus pasokan minyak," kata dia.
"Ini tindakan yang sangat serius dan keterlaluan dan kami perlu memiliki rencana respons internasional yang jelas dan kohesif terhadap itu," pungkasnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Minggu mengatakan AS kemungkinan tidak bisa berbuat apa-apa untuk merespons serangan. Namun, Paman Sam sangat yakin Iran terlibat dalam serangan yang berimbas pada melonjaknya harga minyak tersebut. (ant/dil/jpnn)
Keberhasilan pemberontak Houthi menyerang kilang minyak Arab Saudi membuat Amerika, Inggris dan sekutu-sekutunya.
Redaktur & Reporter : Adil
- 6 Korban Tewas Kecelakaan Bus Umrah Bakal Dimakamkan di Saudi
- 4 Warga Semarang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Jemaah Umrah
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Gemerlap Danantara
- Kapolda Metro Abaikan Laporan Perusahaan Saudi soal RJ WN India di Kasus Penggelapan
- Pemerintah Akan Bangun Kilang Minyak Sebesar 1 Juta Barrel per Hari