Kim dan Trump Segera Bertemu, Rusia Tak Mau Ketinggalan

Di tempat terpisah, Donald Trump mengungkapkan bahwa pertemuan antara Pompeo dan Kim Yong-chol berjalan baik. Dia bahkan mengatakan bahwa mereka mungkin akan bertemu lagi hari ini. Delegasi Korut itu bakal menyerahkan surat balasan dari Jong-un untuk Trump.
Persiapan tidak hanya dilakukan di New York, tapi juga di Singapura. Jong-un mengutus Kim Chang-son untuk mengurusi logistik pertemuan. Bagi Korut, urusan logistik itu agak rumit. Sebab, pesawat mereka sudah tua dan tidak bisa terbang lama jika membawa banyak beban.
AS mengutus pejabat Gedung Putih Joe Hagin untuk mengurus masalah logistik tersebut. Hagin akan bertemu dengan Kim Chang-son untuk membicarakan kendala logistik dan peluang-peluang yang bisa diambil untuk mengatasinya.
Di Panmunjom, Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui sudah lebih dahulu berdialog dengan mantan Duta Besar AS untuk Korsel Sung Kim. Pembicaraan dilakukan sejak Minggu (27/5) dan masih berlangsung hingga saat ini.
Rusia tak mau tertinggal. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sudah berada di Pyongyang untuk bertemu dengan Kim Jong-un. Negeri Beruang Merah itu, sepertinya, ingin menarik simpati Korut. Mereka menjanjikan akan mencabut sanksi untuk Pyongyang dan menawari Kim Jong-un untuk berkunjung ke Moskow.
Itu adalah kali pertama Kim Jong-un bertemu pejabat tinggi Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mengirimkan pesan khusus yang dititipkan kepada Lavrov.
Lavrov berpendapat bahwa denuklirisasi tidak bisa dicapai tanpa mencabut sanksi Korut. Paparan itu tentu saja membuat AS naik pitam. Sebab, selama ini Washington tak mau mencabut sanksi Korut kecuali denuklirisasi telah terlaksana sepenuhnya. (sha/c10/dos)
Pertemuan 12 Juni di Singapura itu kian mendekati kenyataan. Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) sama-sama bergerak untuk merealisasikan pertemuan
Redaktur & Reporter : Adil
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD