Kim Jong Un dan Donald Trump Bakal Bertemu di Singapura?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berbicara mengenai rencana pertemuannya dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un. Menurutnya, saat ini tengah dicari waktu dan tempat untuk pertemuan tersebut.
"Ada tiga sampai empat tanggal alternatif, ada lima lokasi yang akan menjadi pilihan tempat pertemuan," kata Trump kepada Fox News via Channel News Asia pada Jumat (27/4).
Trump sama sekali tak mengungkapkan lokasi yang akan menjadi tempat pertemuan. Namun, seperti yang dilaporkan oleh Media Joong Ang Ilbo, Mongolia, dan Singapura ada di daftar pilihan.
"Negara-negara Eropa seperti Swiss dan Swedia sering disebut-sebut, tetapi tempat-tempat tersebut menjadi pengecualian. Sebab tempat itu sulit bagi Kim Jong Un untuk secara fisik sampai di sana," kata harian Korea Selatan, mengutip sumber pemerintah.
"Korut memiliki pandangan bahwa Mongolia adalah negara yang bersahabat," kata sumber itu. Maka Mongolia bisa menjadi negara alternatif.
“Pemerintah AS mengecualikan negara-negara yang mempunyai kepentingan pribadi, termasuk Korsel, Jepang, dan Tiongkok. Mencari negara-negara Asia Tenggara yang secara bersamaan memenuhi berbagai kondisi, itulah mengapa Singapura dipilih," tambah sumber itu.
Ditanya tentang harapannya untuk bertemu dengan pria yang disebutnya 'Manusia Roket' itu, pernyataan Trump tidak jelas. "Bisakah aku keluar dengan cepat dari pertemuan itu dengan hormat dan selamat atau mungkin bahkan pertemuan itu tidak akan berlangsung, siapa yang tahu?" kata Trump.
Trump juga menyebutkan adanya kunjungan rahasia mantan Direktur CIA Mike Pompeo ke Korut yang awalnya tidak dijadwalkan untuk bertemu dengan Kim. "Kami memiliki foto-foto yang luar biasa dari dua pembicaraan dan pertemuan, saya mau merilisnya jika saya bisa, sayangnya tidak," kata Trump.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berbicara mengenai rencana pertemuannya dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia