Kimia Farma Dapat Nilai Tambah Rp 50 M Tiap Tahun
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Kimia Farma Rusdi Rosman mencatat ada tiga keuntungan yang didapat perseroan dari diberlakukannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 1 Januari 2014.
Keuntungan pertama, Rusdi menyebut dengan beroperasinya BPJS Kesehatan telah meningkatkan laba dan omset perseroan. "Ada potensi kenaikan laba dan omset, karena ada pasar Rp 12 triliun diperebutkan 240 industri farmasi," ujar Rusdi di kantornya, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (9/1).
Kenaikan omset dan laba tersebut kata Rusdi juga akan ditopang dengan semakin banyaknya penjualan obat generik yang selama ini menjadi konsentrasi produksi Kimia Farma.
Keuntungan kedua, Kimia Farma dapat memperluas jaringan klinik dan apoteknya di seluruh Indonesia. Tahun ini perseroan mentargetkan akan menambah 100-150 klinik kesehatan.
"Saat ini kita memiliki 200 klinik yang terbagi antara PPK1 itu yang seperti puskesmas dan PPK2 itu yang klinik, tapi ada praktek dokternya," terang Rusdi.
Keuntungan ketiga, Kimia Farma akan menghemat dana jaminan kesehatan para karyawannya, mengingat sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan. Dari tiga keuntungan di atas, Kimia Farma mendapat nilai tambah mencapai Rp 50 miliar. "Dengan ada BPJS maka nilai tambah kita bertambah Rp 50 miliar per tahun," pungkasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Kimia Farma Rusdi Rosman mencatat ada tiga keuntungan yang didapat perseroan dari diberlakukannya Badan Penyelenggara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungan Ke Surabaya, Menteri AHY Akan Deklarasikan 46 Kota Lengkap
- Dies Natalis ke-60, IPB Berikan ‘Fateta Award 2024’ Kepada Menteri LHK dan Direktur Utama Astra
- Eksaminasi Perkara Mardani H Maming, Pakar Hukum Sebut SK Bupati Tidak Melanggar UU Minerba
- Kurator dan Pengurus Rawan Jadi Objek Tindak Pidana dalam Kasus Kapailitan dan PKPU
- Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Jangan Fokus pada Formasi di Dinas Asal, Cek Lainnya
- Soal Keppres IKN, Jokowi Maunya Prabowo yang Meneken