Kimia Farma Diagnostika Meluncurkan 3 Layanan Kesehatan
jpnn.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk. melalui anak perusahaannya PT Kimia Farma Diagnostika menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah mitra dalam acara bertajuk Extravaganza.
Para mitra tersebut meliputi Yayasan Kesehatan Telkom, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma (YKKKF), PT Latifa Bumi Berdaya, PT Estetindo Global Indonesia, dan PT Jaring Synergi Mandiri (JSM).
“Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh. Dalam kesempatan ini, Kimia Farma Diagnostika juga merilis layanan baru,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Ardhy Nugrahanto Wokas dalam siaran pers, di Jakarta.
Adapun layanan yang dirilis ialah Reservasi Online, Telesales, serta Layanan Home Care.
“Layanan Reservasi Online dan Telesales akan menghubungkan secara langsung dengan pelanggan melalui nomor 08041898898."
"Aktivitas layanan Telesales ini akan berfokus baik dalam merespon segala keinginan atau kebutuhan customer (inbound) maupun melakukan service after sales (outbond) kepada pelanggan,” tambah dia.
Adapun untuk produk layanan Home Care, Kimia Farma Diagnostika telah menyediakan layanan tersebut di 48 titik seluruh Indonesia.
Pelayanan Home Care tersebut diharapkan dapat memudahkan konsumen mendapatkan perawatan kesehatan maksimal tanpa harus keluar rumah dan dikemas secara personalize.
Dalam sebuah acara bertajuk Extravaganza, Kimia Farma Diagnostika meluncurkan tiga layanan kesehatan
- Polres Rohil Beri Layanan Kesehatan dan Sembako untuk Korban Banjir di Kubu Babussalam
- Akademisi Optimistis Program Kesehatan jadi Prioritas Penting Prabowo-Gibran
- RSB Kini Hadir di Kepulauan Riau, Ini Layanan Kesehatan Gratis
- Layanan Poliklinik Terbaru RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Makin Komprehensif
- Panakea & Izidok Bersinergi Tingkatkan Sistem Digital Sektor Kesehatan di Indonesia
- Bersama Membangun Negeri: TBIG Berikan Layanan Kesehatan dan Bansos di 79 Desa