Kimia Farma Masih Jadi Pemasok Yodium untuk Industri Garam
jpnn.com, JAKARTA - PT Kimia Farma sampai saat ini masih menjadi pemasok yodium untuk industri garam nasional. Kecuali, pelaku industri kecil.
Pemerintah pun terus mendorong industri kecil penghasil garam untuk melakukan fortifikasi. Caranya, menambahkan kalium iodat (yodium) pada garam hasil panen.
Sayangnya, pasokan yodium belum sampai ke industri kecil. Ada rantai distribusi yang terputus sehingga pasokan yodium hanya sampai ke pelaku industri besar dan menengah.
’’Produksi per tahun mencapai 60 ton, padahal kebutuhannya hanya 20 ton. Jadi, suplainya pasti terpenuhi,’’ kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono saat berkunjung ke Plant Watudakon milik PT Kimia Farma, Jumat (5/4).
Akibat terputusnya rantai distribusi yodium di dalam negeri, menurut Kepala Plant Watudakon Mahfud Suryanto, produk tidak terpakai.
Karena itulah, perusahaan lantas mengekspor yodium. Baik dalam bentuk yodium maupun produk turunannya.
’’Tidak bisa kalau hanya menunggu permintaan dari dalam negeri,’’ ujarnya.
Untuk mengatasinya, Kemenko Kemaritiman berjanji menyambungkan akses produsen yodium dengan industri kecil.
PT Kimia Farma sampai saat ini masih menjadi pemasok yodium untuk industri garam nasional. Kecuali, pelaku industri kecil.
- Gandeng WSAudiology SEA, Kimia Farma Hadirkan Alat Bantu Dengar Vibe
- Lewat Cara Ini Kimia Farma Group Turut Sukseskan Mudik Lebaran 2024
- Kimia Farma Apotek Siagakan Outlet Selama Mudik Lebaran 2024
- Kimia Farma Berbagi di Bulan Ramadan dengan 800 Anak Yatim dan Duafa
- Sambangi Keluarga Almarhumah BMJ, Manajemen Kimia Farma Apotek Sampaikan Belasungkawa
- Polisi: Kimia Farma Apotek Bantu Proses Penyelidikan & Transparan Serahkan Semua Data