Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal
Selasa, 04 Oktober 2011 – 17:57 WIB

Kinerja Bappenas Dinilai Belum Optimal
Pertama, Bappenas selalu mempunyai fashion untuk membela atau memperjuangkan rakyat agar lebih sejahtera. "Setiap kali ada satu kondisi yang mengganggu masalah kesejahteraan rakyat, Bappenas selalu tampil terdepan dengan program-program yang selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat seperti program inpres desa, puskesmas, posyandu, swasembada pangan, dan lain-lain," ujur Emil Salim.
Baca Juga:
Kedua, Bappenas selalu berorientasi pada pembangunan daerah. Hal ini ditunjukkan dengan kepeloporan Bappenas untuk membangun Bappeda di tingkat provinsi. Bappeda provinsi Aceh merupakan Bappeda yang pertama didirikan oleh Bappenas. “Komitmen tersebut menunjukkan kalau Bappenas bukan lembaga yang memonopoli pembangunan,” tegasnya.
Ketiga, intellectual leadership. Emil Salim mengatakan sejak awal Bappenas mempunyai posisi yang sangat strategis lantaran Bappenas merupakan tempat berkumpulnya orang-orang pintar dari berbagai disiplin ilmu. Dengan potensi dan kemampuan seperti itu, program-program dihasilkan Bappenas selalu diarahkan pada pembentukan building nation.
Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan acara Silaturahmi Alumni Bappenas dengan Menteri PPN/Bappenas kali ini ditandai dengan peluncuran buku “Bappenas Dalam Sejarah Perencanaan Pembangunan di Indonesia.” Buku tersebut, lanjut Armida, merupakan prakarsa Paguyuban Alumni Bappenas.
JAKARTA--Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas era Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita menilai program-program pembangunan
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi