Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi

Secara keseluruhan, inflasi ini masih terjaga dalam rentang target 2,5%±1 persen didukung kenaikan pada komponen inti yakni 0,17 persen (mtm) dan 2,26 (yoy).
Inflasi VF secara tahunan mengalami penurunan, meskipun beberapa komoditas tetap mengalami peningkatan seperti beras, bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras.
Terjadi pergeresan puncak panen dari Maret 2023 menjadi April 2024 serta perkiraan luas panen yang menurun sebesar 1,54 persen pada 2024 telah menyebabkan kenaikan harga beras pada awal tahun 2024.
Sementara harga bawang putih mengalami kenaikan didorong melonjaknya harga bawang putih di China yang merupakan negara impor utama. Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil deflasi secara tahunan yaitu cabai merah dan cabai rawit.
Komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (mtm) atau 2,26 persen (yoy). Peningkatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan.
Rata-rata harga emas tahun 2024 naik sebesar 22,88 persen dibandingkan rata-rata tahun 2023 atau sebesar 0,35 persen(yoy).
Harga emas global masih dapat berfluktuasi di tengah konflik geopolitik yang masih berlangsung.
Selain itu, harga kopi juga mengalami peningkatan yakni 67,45 persen yang mengakibatkan kopi bubuk domestik juga meningkat sebesar 0,10 persen (yoy).
Inflasi terkendali dan urchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia kembali ekspansif memasuki awal 2025
- Fitur Kasir di Saku Bisnis Bank Raya Permudah Pelaku Usaha Pantau Keuangan Bisnis
- Cadangan Devisa Indonesia Naik, Ternyata Ini Sumbernya
- Waspada, Modus Penipuan Unlock IMEI
- Ketua Umum KSPSI Canangkan Perang Melawan Impor Ilegal
- Said Iqbal Desak Permendag 8 Dicabut karena Merugikan Usaha Lokal & Buruh
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi