Kinerja Ekspor Hambat Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Keempat
jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2018 tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni di bawah 5,2 persen.
Kinerja ekspor yang diperkirakan masih lebih rendah daripada impor bakal menjadi salah satu penghambat pertumbuhan pada kuartal terakhir tahun ini.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, motor penggerak ekonomi pada kuartal ini masih didominasi konsumsi rumah tangga dan investasi.
Hambatannya adalah belum membaiknya kinerja ekspor seiring dengan demand yang juga masih menurun.
’’Kalau bicara nett ekspor dari eksternal, demand-nya masih di posisi nett minus karena pertumbuhan impor di atas pertumbuhan ekspor. Meski ekspor tumbuh, kecepatannya masih di bawah impor,’’ kata Dody, Selasa (6/11).
Namun, Dody menyebutkan, konsumsi rumah tangga di kuartal akhir bisa lebih tinggi.
Pihaknya pun optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal keempat lebih baik daripada kuartal ketiga.
Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri bahwa untuk keseluruhan tahun ini pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya berada di kisaran 5,2 persen atau batas bawah target BI 5,0–5,4 persen.
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2018 tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya
- In-town Data Center Dongkrak Ekonomi Digital Indonesia
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- GAPMMI Dukung Kemudahan Regulasi untuk Majukan Industri Makanan dan Minuman
- Budi Gunawan Soroti Peran Stabilitas Polkam Daerah dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi
- Pemerintah Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5 Persen Sepanjang 2024
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global