Kinerja Industri Kosmetik dan Jamu Menukik
jpnn.com, JAKARTA - Kinerja industri riil menunjukkan tren melandai sepanjang semester pertama 2017.
Penurunan konsumsi domestik juga dirasakan industri kosmetik dan jamu.
Perlambatan kinerja penjualan mencapai tujuh persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PT Martina Berto Bryan Tilaar menyebutkan, permintaan pasar di sektor kosmetik cenderung stagnan.
’’Martha Tilaar Grup masih tumbuh di sekitar sepuluh persen. Tapi, kalau PT Martina Berto Tbk, pertumbuhannya agak so-so (stagnan, Red). Daya beli masyarakat tidak terlalu bagus,’’ ujarnya, Selasa (1/8).
Berdasar data Nielsen, sektor fast moving goods yang memiliki 55 kategori hanya tumbuh sekitar empat persen.
’’Bisa dibilang itu sangat buruk. Sebab, tahun lalu pertumbuhan bisa mencapai sebelas persen,’’ terangnya.
Menurut Bryan, masyarakat membatasi belanja barang mewah dan mengerem entertainment.
Kinerja industri riil menunjukkan tren melandai sepanjang semester pertama 2017.
- PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul dan Tolak Angin Raih Penghargaan dalam Ajang Indonesia Living Legend
- Peringati Hari Jamu Nasional, BPOM Bahas Jejak Empiris Obat Bahan Alam
- Makin Moncer, Industri Kosmetik Tembus Pasar Ekspor & Dukung Blue Economy
- Tokopedia Ungkap Tren Belanja Online Produk Kecantikan & Perawatan Diri Sepanjang 2023
- Mengedepankan Inovasi Berbasis kekayaan Alam Indonesia, Kilala Tilaar Raih Gelar Doktor
- Indo Beauty Expo 2023 Segera Digelar, Ada Kosmetik Hingga Perawatan Kulit