Kinerja Industri Nonmigas Mulai Membaik
jpnn.com, BALIKPAPAN - Kinerja industri pengolahan nonmigas di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Volume ekspor industri pengolahan crude palm oil (CPO) Kaltim pada triwulan ketiga 2018 tumbuh sebesar 2,06 persen year on year (yoy).
Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 0,91 persen.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammadsjah Djafar mengatakan, peningkatan volume ekspor CPO bersumber dari tingginya pasokan tandan buah segar (TBS) pada periode panen Juni–Agustus 2018.
Di sisi lain, CPO Kaltim juga diekspor dalam kuantitas yang lebih besar ke Eropa dan Bangladesh dan meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
“Peningkatan volume ekspor ke Eropa bersumber pada pemanfaatan lebih tinggi minyak kelapa sawit untuk kebutuhan energi. Terutama di Spanyol dan Italia,” ungkap Djafar, Jumat (14/12).
Dia mengatakan, beberapa perusahaan minyak Eropa yang juga mendistribusikan listrik menggunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel.
Namun demikian, permintaan minyak kelapa sawit untuk kebutuhan industri makanan mulai menurun.
Kinerja industri pengolahan nonmigas di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
- CPOPC Luncurkan Program Young Elaeis Ambassador Kelapa Sawit
- Arief Poyuono Sebut Pungutan Ekspor CPO Berdampak Langsung ke Petani Sawit
- Bea Cukai Terus Tingkatkan Potensi Ekspor di Merauke dan Ambon
- Harga Minyak Mentah Indonesia Tembus USD 113,50 Per Barel
- Harga Minyak Mentah Januari 2022 Naik, Ini Faktor Penyebabnya
- Menperin Ungkap Rahasia Pertumbuhan Industri Nonmigas