Kinerja Institusi Hukum Pengaruhi Investasi
Kamis, 25 Maret 2010 – 08:30 WIB
JAKARTA--Guna membahas berbagai potensi pasar dunia dan iklim geopolitik di pasar-pasar negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia, Economist Conference menggelar Indonesia Summit, Kamis (25/3) di Hotel Shangrila, Jakarta. Dalam acara ini mempertemukan 100 pemimpin bisnis senior dan pejabat pemerintah. ''Namun demikian, ada banyak aspek dari perkembangan Indonesia yang membutuhkan reformasi dan restrukturisasi yang sungguh-sungguh apabila ingin target pertumbuhan ekonomi 7 persen per tahun dapat tercapai. Termasuk reformasi institusi dan lingkungan hukum untuk meningkatkan investasi,'' kata Ross O'Brien.
Direktur economist corporate network, Ross O'Brien, memaparkan bahwa Indonesia terus menarik minat investasi dari dunia internasional. Hal ini didukung oleh demokrasi yang semakin matang, pasar domestik yang tahan terhadap krisis serta sumber daya alam yang melimpah.
Baca Juga:
Economist Intelligence unit memprediksikan bahwa GDP Indonesia akan tumbuh sebesar 5,6 persen pada 2010 dan 5,9 persen pada 2011 seiring dengan memulihnya ekonomi negara-negara Asia lainnya.
Baca Juga:
JAKARTA--Guna membahas berbagai potensi pasar dunia dan iklim geopolitik di pasar-pasar negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia, Economist
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya