Kinerja Kementan Tingkatkan Produksi Beras Dapat Acungan Jempol Ombudsman
"Penggilingan padi bantuan Kementan luar biasa, yakni ada perubahan signifikan empat tahun terakhir ini. Kalau dulu bantuan itu besi tua. Pengadaan barang dan jasa sudah sangat baik, kualitas RMU dan pengering bagus, termasuk juga pemilihan lokasi dan penerima bantuan sekaligus ada perbaikan dalam proses pembinaannya," ungkapnya.
Yeka mengaku sangat senang melihat RMU dan pengering bantuan di Sragen ini.
"Mudah-mudahan di daerah lain juga seperti ini,"
Menurut Yeka, dengan adanya bantuan RMU, petani bisa menjalankan bisnis penyediaan beras dalam jumlah besar, yang awalnya dirasa kapasitas RMU bantuan besar, tapi sekarang malah maunya ditingkatkan.
Perlu diketahui, data BPS mencatat sejak 2019 hingga hari ini Indonesia tidak melakukan impor beras umum alias tidak ada impor beras Bulog.
Setiap tahun produksi beras surplus lebih tinggi dari kebutuhan konsumsinya, pada tahun 2019 surplus beras 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton. (mrk/jpnn)
Anggota Ombudsman RI Hendra Fatika memberikan acungan jempol kepada Kementan yang berhasil mempertahankan tidak impor selama 3 tahun terakkhir.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Dukung Swasembada Pangan, Kementan Perluas Sawah di Tarakan
- Satu Pelaku Pengeroyokan di Ogan Ilir Ditangkap, Lainnya Masih Diburu Polisi
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Merauke demi Wujudkan Swasembada Pangan Nasional
- 2 Bulan Buron, Pelaku Pencurian di TSM Parit di Banyuasin Ditangkap
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog
- Sukseskan MBG, Kementan Targetkan Impor 200 Ribu Sapi