Kinerja Kementerian Koperasi Lemah

Secara Mikro, Perlu Dievaluasi dengan SWOT

Kinerja Kementerian Koperasi Lemah
Kinerja Kementerian Koperasi Lemah
’’Saya meminta agar pemberdayaan koperasi dan UKM di seluruh daerah agar dikaitkan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan salah satu implikasinya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Saat ini jumlah per kapita masyarakat sekitar USD 3.561 per tahun, dan pada 2014 ditargetkan makin membaik ke posisi USD 4.500 per orang. Melalui sinkronisasi MP3EI dengan pemberdayaan KUMKM, pemerintah optimistis itu bisa tercapai,’’ tuturnya.

Sementara itu, Deputi Pengkajian Kemenkop dan UKM akan menyelenggarakan simposium nasional Pengembangan UKM Inovatif melalui incubator Bisnis di Institute Pertanian Bogor (IPB-International Convention Center, Botani Square, pada Sabtu (10/12). Ini dalam upaya meningkatkan daya saing suatu bangsa dan Negara dengan cara mengembangkan UKM yang inovatif.

’’Untuk itu, peranan incubator bisnis menjadi sangat penting dan strategis untuk melahirkan UKM-UKM inovatif. Karena melalui incubator calon-calon wirausaha baru berbasis Iptek dapat dikembangkan. Ini yang dilakukan juga oleh negara-negara maju, seperti Amerika, Jepang, Taiwan, Korea, Jerman, dan China,’’ ungkap Deputi Pengkajian Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta, di sela-sela rakornas.

Pengembangan incubator bisnis telah dirintis Indonesia sejak 1993, sempat berkembang sebanyak 56 incubator di perguruan tinggi negeri dan swasta dan oleh sektor perusahaan swasta, tapi perkembangannya belum menggembirakan. ’’Dalam kerangka ASEAN pada pertemuan leaders di Hua Hin, Thailand, para pemimpin ASEAN sepakat mengembangkan incubator bisnis di setiap negara. Indonesia khususnya melalui Kementerian Koperasi dan UKM mencoba membuat rintisan untuk pengembangan Model Incubator Bisnis di empat perguruan tinggi,” pungkasnya. (ers)

JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarif Hasan mengakui, secara makro kinerja kementerian yang dipimpinnya masih banyak kelemahan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News