Kinerja KPU dan Bawaslu Dicerca
Selasa, 16 Oktober 2012 – 06:45 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif LIngkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritisi kinerja KPU lantaran banyaknya data yang dinyatakan kurang, adanya perbedaan tafsir antara verifikator dan peserta Pemilu 2014 maupun berbagai perubahan peraturan sesacara mendadak oleh KPK di tengah-tengah proses verifikasi.
”Nah, yang kinerja negatif paling fenomenal atas kinerja KPU adalah penggunaan Sistem Informasi Politik (SIPOL),” ujar Ray di Jakarta, Senin (15/10). Awalnya, kata dia, Sipol tegas-tegas dinyatakan sebagai salah satu syarat, namun kenyataannya tidak didukung peraturan, selain itu sosialisasi pun sangat minim.
Baca Juga:
”Sekarang, KPU menyatakan kalau peraturan itu tidak wajib. Nah, dua keputusan yang dikeluarkan KPU ini saling bertolak belakang namun belum jelas apa keputusan akhirnya. Padahal hari Senin ini (15/10) batas akhir penyerahan perbaikan berkas partai politik terkait tahapan verifikasi administrasi parpol peserta Pemilu 2014,” beber Ray.
Dia pun menyayangkan kinerja Bawaslu yang tidak terlihat hadir sehingga menimbulkan kesan tidak ada masalah. ”Bawaslu nampaknya sibuk dengan dirinya sendiri alias sibuk dengan internalnya sendiri,” imbuh Ray.
JAKARTA - Direktur Eksekutif LIngkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritisi kinerja KPU lantaran banyaknya data yang dinyatakan kurang,
BERITA TERKAIT
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN