Kinerja KPU Dipertanyakan
Kamis, 06 November 2008 – 18:25 WIB
JAKARTA- Semangat Forum Pemuda Anti Politisi Busuk untuk menghadang pencalonan tersangka korupsi APBD NTB 2003 Rahmat Hidayat sebagai calon legislator dari PDIP belum juga pudar. Apalagi, kendati sudah disomasi, nama Rahmat masih tetap bertengger sebagai caleg nomor satu dalam Daftar Calon Tetap (DCT) yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). ‘’Seharusnya, kepolisian tidak sekedar mengganti SkCK bercatatan seperti itu, tetapi mencabutnya sampai status tersangka yang melekat pada Rahmat hilang. Bukan dibalik-balik, sudah berstatus tersangka kok hanya ditulis sedang proses kasus tindak pidana korupsi,’’ Zein menandaskan.
‘’Kami sangat kecewa dengan kinerja KPU yang tidak mendengarkan aspirasi masyarakat, sekaligus tidak melakukan verifikasi dengan benar,’’ kata Koordinator Forum Pemuda Anti Politisi Busuk Zein Ayunika kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/11). Akibat kinerja KPU yang buruk, lanjut Zein, calon legislator yang sedang bermasalah dengan hukum pun tetap bisa lolos. ''Kondisi ini benar-benar mengecewakan,'' Zein menambahkan.
Zein menegaskan, status Rahmat Hidayat sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kajati NTB. Namun, hingga saat ini pihak kepolisian tidak mencabut SKCK yang telah dikeluarkan. Yang terjadi, kepolisian hanya mengganti SKCK Rahmat dengan memuat sedang dalam proses kasus tindak pidana korupsi.
Baca Juga:
JAKARTA- Semangat Forum Pemuda Anti Politisi Busuk untuk menghadang pencalonan tersangka korupsi APBD NTB 2003 Rahmat Hidayat sebagai
BERITA TERKAIT
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Kampanye Akbar Robinsar-Fajar, Puluhan Ribu Massa Berkumpul di Lapangan Bukit Cilegon Asri
- Puluhan Sukarelawan Pramono-Rano Deklarasi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Kampanye Akbar
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk