Kinerja Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Progresif Membantu APBN 2024 Tumbuh Positif
Selain penerimaan, Bea Cukai juga mencatatkan peningkatan kinerja di sektor pengawasan dan fasilitasi.
Di sektor pengawasan, Bea Cukai telah melakukan 45.725 penindakan (naik 10 persen) berkat penindakan terhadap pelanggaran impor, ekspor, MMEA, fasilitas, dan NPP.
Sementara kinerja fasilitasi juga tercatat positif dengan nilai insentif kepabeanan yang diberikan mencapai Rp 36,8 triliun atau tumbuh 19,6 persen (yoy).
Kinerja ekspor kawasan berikat (KB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) juga capai hasil positif.
Nilai ekspor KB KITE tercatat mencapai USD 94,4 miliar, tumbuh 3,8 persen (yoy), sementara nilai impor ke KB KITE mencapai USD 31,9 miliar atau meningkat 24,3 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas sektor nikel.
Budi menegaskan Bea Cukai akan terus berkomitmen dalam mendukung kinerja APBN, salah satunya melalui optimalisasi fasilitas.
Langkah ini dinilai tidak hanya meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga memperkuat daya saing industri nasional.
Terbukti, pada 2024 penyerapan tenaga kerja di kawasan industri meningkat 8,6 persen (yoy).
Kontribusi nyata ditunjukkan Bea Cukai membantu APBN 2024 tumbuh positif melalui surplus penerimaan di berbagai sektor, baik impor, ekspor, maupun cukai
- Gegara Ini, Kurs Rupiah Diramal Sulit Bangkit
- Soal Potongan Aplikasi Ojol Hingga 30 Persen, Pakar: Ini Menyulitkan
- Bank Ini Luncurkan Produk-produk Investasi Baru, Apa Saja?
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Perekonomian Nasional Diproyeksikan Tetap Terjaga pada 2025
- Bea Cukai Parepare Layani Ekspor Cangkang Sawit Senilai Miliaran Rupiah ke Jepang