Kinerja Pertamina Mulai dari Lapangan Minyak, Ekspor Produk hingga Bisnis Pelumas di Mancanegara Positif

jpnn.com, JAKARTA - Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi kelas dunia, Pertamina terus menumbuhkan bisnisnya ke berbagai mancanegara dan mendorong anak usahanya untuk kompetitif di kancah internasional.
Hal ini sejalan dengan transformasi BUMN yang dijalankan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendorong makin banyak perusahaan milik negara yang menjadi preferensi global.
Selain pengakuan operasional di luar negeri, Pertamina pun berhasil menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2021 di posisi 287.
Menurut Erick, pengakuan ini merupakan bukti berjalannya pembenahan organisasi perusahaan.
"Saya optimistis kinerja Pertamina lebih baik lagi dan frame bagi Pertamina adalah mesti bersaing dengan kompetitor di level dunia. Sebab Pertamina memiliki segala syarat, baik kualitas dn kapabilitas untuk menunjangnya sebagai salah satu perusahaan besar dunia," ujar Erick dalam siaran persnya.
Dari sisi bisnis, kiprah Pertamina di kancah global ini dilakukan dalam lingkup beberapa kegiatan, yaitu hulu migas, ekspor dan penjualan produk, sampai kerja sama perkapalan.
Melalui PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Pertamina bergerak melakukan inovasi dalam mengakusisi dan mengelola lapangan migas overseas serta mencari sumber-sumber migas di berbagai negara.
Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional.
Pertamina go global. Hal ini sejalan dengan transformasi BUMN yang dijalankan Menteri Erick Thohir untuk mendorong makin banyak perusahaan milik negara yang menjadi preferensi global.
- Pertamina UMK Academy Berhasil Bawa Ribuan Produk UMKM Go Global
- Para Peserta UMK Ungkap Segudang Manfaat Ikut Program Pertamina, Produknya Bisa Go Global
- Selamat Lebaran 2025, Pertamina Tetap Beroperasional 24 Jam
- Perhutani Hadirkan Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Batam & Baubau
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Aset BUMN Tak Cukup Tutupi Utang, Pengamat: Ini Tanda Bahaya Serius