Kinerja Polri 2024 di Bawah Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas

Kinerja Polri 2024 di Bawah Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan. Foto: dokumentasi Divisi Humas Polri.

Menurut Prof Kikiek, polisi harus bisa memprediksikan kondisi pada 2024. Dia menduga bisa saja 2045 nanti polisi sudah tidak dibutuhkan.

Prof Kikiek menyampaikan hal itu dengan merujuk kemajuan teknologi informasi dan kecerdasan buatan atau AI. “Polisinya diganti mesin,” katanya.

Akademikus yang dikenal ceplas-ceplos itu mencontohkan penggunaan fitur kecerdasan buatan dari OpenAI yang dikenal dengan sebutan ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) untuk membuat materi paparan. Kurang dari satu jam, hasil kerja ChatGPT bisa lebih bagus daripada buatan manusia.

Selain itu, Prof Kikiek juga mencontohkan Dubai yang menggunakan robot untuk mengambil alih sebagian tugas polisi. “Melapornya ke robot, ditangani oleh AI, diatasi,” katanya.

Menurut Prof Kikiek, dengan robot dan kecerdasan buatan, setengah dari pekerjaan Kepala Bareskrim Polri selesai. “Urusannya tingga mengurusi anggotanya yang nakal-nakal,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Prof Kikiek mewanti-wanti Polri mengantisipasi perkembangan ke depan yang menempatkan polisi dalam kondisi baru sama sekali. Prof Kikiek mengatakan Polri tidak mungkin lagi menolak calon polisi yang berkacamata.

Ahli IT, kata Prof Kikiek, kebanyakan berkacamata. Jika menolak calon polisi berkacamata, katanya, Polri tidak akan memperoleh anggota yang ahli IT.

“Rekrutmen polisinya harus disesuaikan,” sarannya.

Polri mencatatkan kinerja positif selama dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News