Kinerja Puskurbuk Harus Dievaluasi
Sabtu, 19 November 2011 – 19:32 WIB
"Puskurbuk ini seharusnya bukan hanya saja mengawal pada saat penerbitan dan percetakan saja. Melainkan juga harus mengawal proses peredarannya. Kalau buku paket diberikan pada akhir semester, siswa selama belum dapat buku harus belajar pakai apa? Akhirnya belajar siswa tidak maksimal dan harus menyalin atau fotocopy buku gurunya. Ini yang harus diperhatikan pemerintah," tegasnya.
uku paket ajar Pendidikan Karakter Bangsa yang berjudul "Pancasila Dasar Negaraku, Bhineka Tunggal Ika Semangatku" dan ditulis oleh Valentina Rian Prastiwi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memuat kesalahan fatal.
Buku acuan terbitan Nobel Edumedia tahun 2010 ini, di halaman 9,10, 24 dan 35, yang dalam buku tersebut tertulis sila keempat Pancasila adalah ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Padahal teks yang benar adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Buku itu beredar di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Berbagai pihak menilai bahwa pengajaran Pendidikan Pancasila yang salah tentunya sangat membahayakan bagi masa depan bangsa dan negara khususnya bagi generasi penerus. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara dalam penyampaiannya tidak boleh diubah-ubah karena sama saja merubah dasar negara. (cha/jpnn)
JAKARTA--Akibat beredarnya buku paket ajar Pendidikan Karakter Bangsa yang salah cetak, Komisi X DPR RI meminta kepada Kementerian Pendidikan dan
BERITA TERKAIT
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu