King Maker dan Power Broker
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Akan tetapi, di Indonesia ada 17 partai politik peserta pemilu dengan ragam ideologi yang bermacam-macam.
Umumnya partai-partai itu tidak punya identitas ideologis yang jelas.
Secara umum ideologi politik di Indonesia dibagi menjadi 3, yaitu nasionalis, religius, dan perpaduan nasionalis-religius.
Di antara 3 varian ideologis itu sering terjadi overlap dan tumpang tindih sehingga pola koalisi sulit diprediksi.
Karena itu, dinamika politik di Indonesia selalu tinggi, dan pencalonan seorang capres dan wakil presiden selalu menjadi spekulasi politik yang sulit diterka.
Pasangan capres dan cawapres sering kali diputuskan pada detik terakhir, seperti kasus Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019.
Mahfud MD yang sudah bersiap-siap mengikuti deklarasi sebagai cawapres dan sudah berganti baju seragam, ternyata tidak jadi dideklarasikan dan diganti oleh Ma’ruf Amin.
Peristiwa ini tidak akan terjadi dalam sistem demokrasi yang matang seperti di Amerika.
Setidaknya ada empat king maker yang bakal memainkan peran penting untuk memenangkan seorang calon presiden.
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?