Kini, Alunan Ngaji para Santri tak Lagi Diganggu Suara Keras Dangdut Koplo
Kamis, 28 Mei 2015 – 05:28 WIB
Selain metode tilawati yang berbasis kelas dengan memakai alat peraga, pesantren itu mengadakan home visit mingguan. ”Anak-anak yang hidup di lingkungan eks lokalisasi butuh perhatian ekstra,” tegas Abdullah Izzien Husni, kepala pesantren.
Senja telah tiba, langit sore berganti malam. Azan Magrib berkumandang. Selesai salat berjamaah, anak-anak duduk rapi sambil berdoa. Malam itu, ditingkahi alunan lagu dangdut koplo, mereka mengucap salam, pulang ke rumah masing-masing. (*/c7/nda)
KAWASAN Putat Jaya berubah sejak 18 Juni tahun lalu. Sejak lokalisasi ditutup Pemkot Surabaya, tampilan Putat Jaya layaknya kampung pada umumnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408