Kiprah Kartini-Kartini Penjaga Martabat Hukum di Indonesia (1)
Hindari Tamu Aneh, Selalu Gembok Pagar Rumah
Senin, 20 April 2009 – 06:13 WIB
Meski demikian, tak mudah menemui wanita 51 tahan itu. Apalagi, mereka yang sedang bermasalah dengan hukum, khususnya masalah korupsi. "Kalau punya perkara, jangan coba-coba mendekati saya, percuma. Pasti saya tolak," ujarnya mantap.
Masalah dekat-mendekati, Martini memiliki banyak pengalaman menarik. Satu ketika ada orang yang ingin mendekati Martini. Karena sulit menemuinya secara langsung, orang tersebut berusaha mengontak saudaranya. Tujuannya jelas, minta dihubungkan dengan ibu dua anak itu, kemudian membicarakan kasus yang membelitnya. "Tapi, saya bilang ke saudara saya. Silakan saja kalau mau coba. KPK sudah menunggu. Takut juga akhirnya," ungkapnya.
Bukan hanya di kantor Martini sulit ditemui. Di rumah dia juga sangat selektif dalam menerima tamu. Bahkan, dia selalu menutup rapat pagar rumahnya agar tak sembarang orang bisa nyelonong masuk dan mengetuk pintu rumah. "Pagar di rumah saya selalu tergembok rapat. Biar nggak ada tamu yang macam-macam," ucapnya.
Bertugas di tengah-tengah mayoritas kaum pria tak membuat wanita kelahiran Jakarta itu canggung. Bahkan, cukup sering dia ditunjuk sebagai ketua majelis sidang. Kalau sudah demikian, berarti empat hakim pria berada di bawah kendalinya. Dua hakim karir dan dua hakim nonkarir.
Tak banyak perempuan menduduki posisi strategis di lembaga penegak hukum. Di antara yang sedikit itu, Martini Marja adalah salah satunya. Dia menjadi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408