Kiprah Kartini-Kartini Penjaga Martabat Hukum di Indonesia (1)
Hindari Tamu Aneh, Selalu Gembok Pagar Rumah
Senin, 20 April 2009 – 06:13 WIB

Kiprah Kartini-Kartini Penjaga Martabat Hukum di Indonesia (1)
Perjalanan Martini di dunia penegak hukum agak unik. Sebelumnya, profesi Martini jauh dari pekerjaan yang terkait undang-undang. Martini muda adalah seorang guru SDN Kebon Jeruk 5, Jakarta. ''Saya bisa menjadi guru karena saya belajar di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Status saya sudah pegawai negeri saat itu,'' kata wanita asli Betawi itu. Enam tahun dia menjadi guru SD, mulai 1977 hingga 1983. Saat itu, selepas mengajar, dia meluangkan waktu untuk kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta.
Begitu menggondol ijazah sarjana, dia keluar dari PNS guru dan mendaftar sebagai calon hakim. ''Tapi, baru diterima pada 1985,'' terang mantan asisten Hakim Agung MA Widayatmo.
Karena mantan guru, hingga kini Martini mempertahankan penampilannya yang sederhana. Tak jarang, saat di bus kota, dia menerima pertanyaan, ''Bu mengajar di mana''. ''Mungkin karena penampilan saya yang mirip guru tadi,'' ungkapnya.
Sampai di kantor dan sebelum memulai sidang, dia memiliki kebiasaan menunaikan dua jenis salat. Yakni, salat Dhuha dan salat Taubat. Begitu masuk ruang kerja, Martini langsung menggelar sajadah dan mengerjakan dua salat sunah itu. ''Ya, saya salat di sini saja. Rasanya kok tidak tenang saat beracara kalau meninggalkan itu,'' jelasnya, sambil menunjuk tempatnya salat.
Tak banyak perempuan menduduki posisi strategis di lembaga penegak hukum. Di antara yang sedikit itu, Martini Marja adalah salah satunya. Dia menjadi
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif