Kiprah Prajurit TNI di Perbatasan, Sungguh Luar Biasa
jpnn.com - PERLU strategi untuk membangkitkan nasionalisme masyarakat di wilayah perbatasan. Konsep yang diterapkan Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi, Sultra, saat bertugas di Atambua, Nusa Tenggara Timur adalah berbaur dengan masyarakat. Strategi itu tak hanya berlaku di perbatasan NKRI-Timor Leste, tapi juga di Sulawesi Tenggara.
Ramadhan –Kendari Pos
Minggu (28/8), mentari di ufuk timur tampak cerah pagi itu. Suasana Markas Komando (Mako) Yonif 725 Woroagi Boro-boro begitu ramai dengan aktivitas prajurit. Terlihat sejumlah pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang membersihkan lingkungan sekitar.
Ada juga yang sedang berlari-lari sembari melafalkan mars prajurit Woroagi dengan nada melengking.
Hari itu, Komandan Yonif (Danyon) 725 Woroagi, Letkol Inf Nurman Syaherada turut berlari memutari pelataran lapangan Woroagi. Sikap hormat setiap prajurit yang melihatnya menjadi saapaan bagi mereka.
Nurman membalasnya dengan senyuman. Pria berusia 41 tahun itu begitu ramah dengan semua orang. Beberapa prajurit juga bercerita tentang kebaikan Nurman.
"Komandan ini orangnya berjiwa sosial. Dia sangat ramah terhadap semua orang," bisik salah seorang prajurit kepada Kendari Pos (Jawa Pos Group).
Nurman terus berlari mengelilingi Mako Woroagi ditemani seorang prajurit. Sesekali ia berhenti untuk melakukan sit up. "Saya olahraga dulu yah," cetus Nurman kepada wartawan koran ini sambil tersenyum.
PERLU strategi untuk membangkitkan nasionalisme masyarakat di wilayah perbatasan. Konsep yang diterapkan Batalyon Infanteri (Yonif) 725 Woroagi,
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara