Kiprah Retno Iswari; Mengajar dan Berbisnis Kecantikan hingga Usia 71 Tahun
Awalnya Sukses Obati Jerawat dengan Racikan Sendiri
Kamis, 24 Februari 2011 – 08:36 WIB
"Menurut saya, tidak ada cara instan untuk menjadi cantik," ujar peraih penghargaan Entrepreneur of The Year 2001 untuk bidang industri dan manufaktur dari Ernst & Young, Jakarta, itu.
Retno menceritakan, menggabungkan ilmu medis dan perawatan kecantikan dia lalui lewat proses otodidak alias belajar sendiri. Awal-awal dia melakukan penggabungan tersebut, metode itu di Indonesia masih cukup asing. Ditambah lagi, buku-buku yang dijadikan acuan masih sangat terbatas. Tapi, Retno tak patah semangat. Apalagi, sang suami, dr Suharto Tranggono SpKJ yang juga seorang kolonel TNI-AU, memberikan dukungan penuh.
Ketika buku-buku yang diinginkan sebagai acuan mendalami penggabungan ilmu medis dan perawatan kecantikan masih sangat terbatas, Retno mendapatkan hadiah dari suaminya. "Saya ingat, kala itu tahun 1965," tutur Retno. Buku tersebut berjudul The Structure and Function of The Skin, membahas soal kecantikan. Buku itu dikirim suami Retno saat berdinas di Eropa untuk tugas belajar sebagai dokter AURI (kini TNI-AU).
"Mendapatkan buku itu pun tidak mudah. Karena dikirim pada 1965 yang saat itu tengah bergejolak, paket kiriman dari luar negeri benar-benar diperiksa. Bahkan sampai sekarang saya belum membaca isi surat yang dikirim suami bersama buku itu," kenangnya. "Sampai sekarang, buku tersebut masih saya simpan. Buku itulah yang selalu menjadi inspirasi saya," lanjutnya.
Nama dr Retno Iswari Tranggono SpKK di dunia kecantikan tanah air tidaklah asing. Sebagai dosen, dia termasuk pendiri bagian bedah kulit dan kosmetologi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408