Kiprah Yusuf Nugraha, Dokter Berhati Mulia
Klinik tersebut dibuka Yusuf setelah bertugas dulu selama setahun ke Nusa Tenggara Timur pada 2006. Sekaligus mengambil sertifikasi izin praktik. Setelah berdiskusi dengan sang ibu, Yusuf pun mendirikan klinik di rumah mereka sendiri. Modal awal mendirikan klinik waktu itu hanya Rp 700 ribu. Sebagian besar uang tersebut dibelikan Yusuf obat-obatan. Sisanya untuk stetoskop dan peralatan pendukung. ”Saya juga beli meja rongsokan waktu itu. Saya perbaiki sedikit untuk jadi meja dokter,” kenangnya lalu tertawa.
Komitmen membantu warga tidak mampu terjaga berkat sistem subsidi silang. ”Biaya dari pasien mampu saya gunakan untuk membantu pasien tidak mampu,” ujarnya.
Mekanisme pembayaran dengan botol bekas melibatkan komunitas. Botol bekas diserahkan warga ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah memasang spanduk Klinik Harapan Sehat. Mereka lantas mendapatkan voucher.Kini dalam sebulan bisa terkumpul 180 ribu botol bekas. Hasil penjualannya lantas dibagikan Klinik Harapan Sehat untuk membantu para pemulung di sekitar Cianjur.
Ada pula program berbagi pangan kepada kaum tunawisma setiap Jumat malam. Juga pengolahan plastik yang digawangi para ibu dan pembangunan MCK untuk masyarakat sekitar. Termasuk pula program duta anti-seks bebas dan antinarkoba untuk kelompok anak SMA. Semua dirangkum dalam Gerakan Bagi Senyum Ibu Pertiwi.
Bagi Yusuf, semua ikhtiar itu adalah jawaban untuk mereka yang sempat meragukan bahwa kliniknya akan berusia panjang. Klinik Harapan Sehat, terang dia, memiliki slogan Pasti Mudah. Slogan tersebut diambil dari hadis riwayat Imam Bukhori yang berbunyi barang siapa memudahkan orang yang kesulitan, niscaya Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan di akhirat.
Yusuf sebagai muslim memercayai hal itu. Sekaligus berharap ada klinik lain yang bisa menjalankan sistem serupa. ”Saya dengan sistem ini masih bisa jalan-jalan dengan keluarga ke luar negeri. Makanya, jangan takut dengan sistem ini bakal membuat rugi,” tuturnya.
Penghargaan klinik terbaik se-Cianjur dan se-Jawa Barat dari pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi tahun lalu juga jadi bukti keberhasilan. ”(Penghargaan) itu bonus dari yang kami kerjakan selama ini,” ujar Yusuf. (*/c9/ttg)
Dokter Yusuf Nugraha konsisten berbagi kepada warga tidak mampu, pasien berobat gratis dengan Ngaji 1 juz atau bayar pakai botol bekas.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408