Kirim SMS ke Bos Sritex, Dijerat UU ITE
Rabu, 10 Juli 2013 – 01:01 WIB
Karenanya Anthon pada Februari 2013 mengirim enam SMS bernada ancaman ke Lukminto. "SMS itu teguran keras karena sepak terjang Lukminto sudah dianggap tak pantas, terlebih terhadap sesama komunitas pebisnis," beber Agustinus.
Dituturkannya, kliennya sebenarnya pernah membantu Lukminto saat krisis moneter 1998. Dengan campur tangan, Anthon, bisnis Lukminto pun bangkit lagi. Tapi belakangan, kata Agustinus, ternyata kliennya justru dikecewakan oleh ulah Lukminto.
Kekecewaan Anthon itu juga tidak terkait persoalan uang. Usut punya usut, ternyata ulah Lukminto pernah membuat Anthon dan istrinya tak berkenan. "Pak Anthon tambah marah karena tahu istrinya pernah diganggu. Ini yang membuat klien kami stress dan terdorong mengirim SMS bernada ancaman ke Lukminto," sambung Agustinus.
Meski demikian Anthon sudah siap menghadapi proses persidangan. “Dalam persidangan nanti akan kami buka semua perlakuan Lukminto yang membuat Anthon stress, dan puncaknya mengirim SMS ancaman,” pungkas Agustinus.(jpnn)
JAKARTA - Maksud hati memberi teguran, tapi malah jadi kerepotan. Itulah yang dialami Anthon Wahju Pramono, seorang notaris di Solo yang menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polisi Tangkap Pelaku Pembubaran Paksa Diskusi Diaspora di Hotel Grand Kemang
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Polisi Tetapkan 2 Tersangka Terkait Aksi Pembubaran Diskusi di Kemang
- Delegasi BKSAP DPR dan Parlemen Argentina Lakukan Pertemuan di Buenos Aires
- Biro Pemberitaan Parlemen Raih IDeaward 2024 Berkat Inovasi Lomba Konten Aspirasi
- Immanuel Ebenezer: Perusuh Diskusi FTA Harus Diseret ke Pengadilan