Kirim Surat Pengusiran ke Ratusan Pengungsi, Pemerintah Australia Mengaku Tidak Sengaja

Menteri Dalam Negeri Australia mengatakan ratusan surat yang "secara tidak sengaja" dikirim ke pengungsi dan pencari suaka berisi suruhan untuk keluar dari negara itu tidak pantas dan dikirim tanpa sepengetahuannya.
Surat-surat itu dikirim melalui pos dan email ke setidaknya 490 pengungsi dan pencari suaka pada bulan September dan Oktober, yang sebagian besar tinggal di komunitas dengan visa bridging.
Banyak dari mereka yang berharap bisa menetap permanen di Australia, setelah bertahun-tahun terkurung di pusat penahanan di Australia.
Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia hampir satu dekade lalu untuk menghindari penganiayaan di Iran.
"Tinggal di Australia bukanlah pilihan bagi Anda... Anda diharapkan untuk menempuh jalur migrasi lainnya," demikian isi surat yang ia terima.
Surat Farhad Bandesh juga memuat tenggat waktu tiga minggu untuk "memberitahukan departemen dalam negeri tentang rencana tinggal di negara ketiga Anda".
Farhad - yang tujuh tahun ditahan termasuk di Christmas Island, Pulau Manus, Akomodasi Transit Imigrasi Melbourne dan hotel di Melbourne - mengatakan terkejut ketika menerima surat itu.
“Saya merasakan trauma lagi, jujur, karena mereka berusaha memindahkan saya ke tempat lain,” katanya.
Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia
- 30 Daftar Pemain Timnas Indonesia Resmi Dirilis, Erick Thohir Mania Optimistis Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Kapan Australia Umumkan Skuad untuk Menghadapi Timnas Indonesia?