Kirim Surat Pengusiran ke Ratusan Pengungsi, Pemerintah Australia Mengaku Tidak Sengaja
"Orang-orang telah sampai pada kesimpulan bahwa mereka tidak diterima di sini. Mereka merasa tertampar, mengingat kontribusi yang beberapa dari mereka lakukan di Australia," katanya.
Farhad Bandesh telah dianggap sebagai "pendatang maritim yang tidak sah" karena dia tiba dengan kapal setelah Juli 2013.
Status tersebut membuatnya tidak memenuhi syarat untuk tinggal di Australia secara permanen.
Namun, dia memutuskan untuk mengabaikan permintaan pemerintah untuk pergi dan tidak tertarik dengan program pemukiman kembali ke Amerika Serikat atau Selandia Baru.
"Saya telah membangun kehidupan di sini. Orang Australia adalah keluarga besar saya," katanya.
"Saya pernah meninggalkan keluarga saya, dan saya tidak ingin kehilangan keluarga lagi."
Farhad dibebaskan dari penahanan dan diberikan bridging visa dua tahun lalu. Dia telah menempa karir sebagai artis dan musisi, dan membayar pajak dari pekerjaannya sebagai pekerja pabrik di Melbourne.
Sebagai tanda bahwa dia memiliki niat jangka panjang untuk tinggal, Farhad memelihara seekor anjing dan memulai bisnis anggur dan gin dengan rekannya, Jenell Quinsee.
Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air