Kirim Surat Pengusiran ke Ratusan Pengungsi, Pemerintah Australia Mengaku Tidak Sengaja
Kamis, 17 November 2022 – 23:45 WIB

Pencari suaka Farhad Bandesh, yang menghabiskan tujuh tahun dalam pusat penahanan, mengatakan surat departemen itu membuatnya sedih. (ABC News: Kristian Silva)
Sementara Partai Buruh berjanji sebelum pemilu untuk menghapus visa perlindungan sementara dan mengalihkan pengungsi yang memenuhi syarat ke visa permanen, Farhad telah diberitahu oleh departemen bahwa reformasi peraturan tersebut tidak akan berlaku baginya.
"Sangat, sangat sulit untuk memikirkan masa depan," kata Farhad.
Diproduksi oleh Hellena Souisa dari laporan dalam bahasa Inggris
Salah satu penerima email itu adalah pria Kurdi, Farhad Bandesh, yang mengatakan bahwa dia mengungsi dengan menggunakan perahu ke Australia
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia