Kiriman BPBD Telat, Warga Tak Bisa Minum
Padahal, kedalamannya mencapai 36 meter. Namun, air hanya keluar saat musim hujan.
Diperkirakan, butuh kedalaman hingga 70 meter untuk mendapatkan sumber air secara terus-menerus.
Tapi, itu tidak murah. Butuh dana Rp 25 juta untuk kedalaman sekitar 36 meter.
Warga juga harus patungan. Sumur juga tidak bisa dibuat di tengah permukiman warga.
Rusno menyebutkan, nyaris tidak ada sumber air dalam radius 300 meter dari permukiman warga.
''Pembuatan sumur dimungkinkan 500 meter dari rumah warga. Kalau di areal sini tidak ada,'' ujarnya, lalu menuturkan sempat ada penelitian tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono menuturkan, titik kekeringan meluas.
Teranyar, di Desa Tugurejo, Slahung. Padahal, desa setempat tidak pernah meminta kiriman air bersih beberapa tahun belakangan kendati masuk zona rawan. (agi/irw/c22/end/jpnn)
Musim kering, warga berharap air kiriman BPBD
Redaktur & Reporter : Natalia
- Adian Minta Pemerintah Atasi Bencana Kekeringan di Sejumlah Desa Kabupaten Bogor
- Menko PMK Pastikan Pemerintah Berkomitmen Tangani Kekeringan di Papua Tengah
- Jalankan Instruksi Jokowi, Menko PMK Turun Langsung ke Lokasi Kekeringan di Papua Tengah
- BMKG Rilis Data Wilayah Berstatus Awas Kekeringan, Waspada!
- Peringatan BMKG: Di Daerah Ini Bakal Terjadi Kekeringan
- Tempat Lain Hujan dan Banjir, Di Wilayah Ini Malah Alami Kekeringan Ekstrem