Kiriman Uang Meningkat 30 %
Minggu, 20 September 2009 – 12:11 WIB

Kiriman Uang Meningkat 30 %
JAKARTA – Penutupan sementara penempatan buruh migran di Malaysia, Oman, Jordania, Uni Emirat Arab, dan Kuwait mengakibatkan uang yang dikirimkan tenaga kerja Indonesia (TKI) tahun ini menurun. Berdasar pantauan Depnakertrans, hingga pertengahan September, remitansi yang dikirimkan 3,8 juta TKI ke tanah air mencapai USD 6 miliar. Secara terpisah, Erman Soeparno mengakui, tahun ini ada enam perusahaan yang mengajukan penundaan pembayaran tunjangan hari raya (THR) ke Disnakertrans. Penundaan itu akan disetujui setelah ada kesepakatan antara manajemen perusahaan dan serikat pekerja.
”Remitansi ini turun tipis jika dibandingkan dengan remitansi tahun lalu yang mencapai USD 6,71 miliar. Itu uang yang dikirimkan lewat jasa perbankan, tidak menghitung uang yang dibawa langsung TKI ketika pulang kampung,” tutur Menakertrans Erman Soeparno ketika menjemput TKI di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta kemarin (19/9).
Baca Juga:
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, uang yang dibawa secara langsung oleh TKI hampir sama dengan yang dikirim melalui perbankan. Khusus menjelang Lebaran, aktivitas pengiriman dana dari negara-negara penempatan TKI melalui perbankan meningkat 30 persen. Pengiriman uang melalui perbankan didominasi dari Timur Tengah, Malaysia, dan Hongkong.
Baca Juga:
JAKARTA – Penutupan sementara penempatan buruh migran di Malaysia, Oman, Jordania, Uni Emirat Arab, dan Kuwait mengakibatkan uang yang dikirimkan
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar