Kisah 2 Bocah Perempuan Usia 8 Tahun di Dolly, Bikin Sedih
jpnn.com - Pemkot Surabaya, Jatim, sudah menutup lokalisasi Dolly dan Jarak pada Juni 2014 lalu. Pemkot Surabaya menemukan dua kasus anak di bawah umur mengalami kecanduan seks (sex addict), sebagai dampak dari keberadaan lokalisasi tersebut.
Vega Dwi Arista - Radar Surabaya
Kasus pertama ditemukan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) pada pertengahan 2014 lalu, saat Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly dan Jarak. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun Putri (bukan nama sebenarnya) mengalami kecanduan seks.
Bocah berparas cantik itu tinggal di kawasan Dolly bersama dengan ibunya yang menjadi PSK. Diduga karena pengaruh pergaulan bebas di lokalisasi di Surabaya tersebut, membuat Putri berperilaku menyimpang.
“Saya menemukan bocah tersebut, saat itu usia 8 tahun, sangat kecanduan seks,” kata Kepala DP5A Nanis Chairani.
Nanis juga kaget saat mendengar informasi tersebut. Dia langsung mengecek kondisi Putri yang pada saat itu belum sekolah. “Memang sangat liar dan sangat haus seks,” kata Nanis.
Dia mengungkapkan, ciri-ciri sex addict yang terjadi pada Putri sangat terlihat dari tingkah lakunya. Meski masih bocah, tetapi gaya bahasa dan perilakunya seperti perempuan dewasa yang “nakal”.
“Sangat luar biasa di luar kendali, jauh dari perilaku bocah perempuan kecil yang normal,” jelasnya.
Lokalisasi Dolly dan Jarak sudah ditutup Pemko Surabaya pada 2014 silam. Namun, dampak negatifnya masih tersisa hingga sekarang.
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 5 Wanita Vietnam dan Tiongkok Jadi PSK, 1 Orang Muncikari
- 2 Rumah di Lokasi Prostitusi Payo Sigadung Dijadikan Tempat Esek-Esek