Kisah 4 Yatim Piatu di Probolinggo, Si Sulung Baru Kelas XI
Suami Mastria, meninggal pada 2002 silam.
Alfin berusaha tegar, karena tidak ingin melihat adik-adiknya juga sedih. "Jika memang Tuhan berkehendak demikian, mau bagaimana lagi,” ujarnya, seperti dikutip dari Radar Bromo, Kamis (12/8).
Alfin memilih tinggal di rumah neneknya, membiarkan rumah mereka di Jalan Mastrip kosong.
Alfin ingin adik-adiknya tetap mendapatkan pendidikan. “Adik saya (Aknitia) baru awal bulan ini berangkat mondok di Bogor,” ujar pelajar kelas XI SMKN 2 Probolinggo ini.
Neneknya, Mastria, saban hari bekerja sebagai pedagang baju bekas di Pasar Mangunharjo, Kota Probolinggo. Penghasilannya juga tak menentu.
Namun, Mastria juga punya tekad membesarkan cucu-cucunya.
“Kadang satu hari dapat Rp 20 ribu. Tidak menentu hasilnya,” ujarnya.
Hamdalah, keluarga ini mendapatkan perhatian dari Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin.
Alfin, anak paling tua dari 4 yatim piatu itu berusaha tegar. Dia tidak pengin melihat adik-adiknya sedih.
- Mau Berubah?
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang II untuk Honorer Database BKPSDM
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya