Kisah 8 Guru Asal Bandung Mengajar Bahasa Indonesia Saat Australia Dilanda Pandemi

"Saya mencoba untuk melatih dan membantu mereka semaksimal mungkin. Tiba waktunya setelah ujian mereka berhasil mendapat nilai tertinggi dari seluruh kelas," kata Amirush.
"Ini pengalaman tak terlupakan yang membuat saya bahagia. Antusias mereka luar biasa pokoknya selalu ingin tahu tentang Indonesia."
Sementara itu, Irvhan Nurdian, peserta program guru bantu lainnya, bergabung bersama Cobden Tehnical School yang terletak 200 km dari kota Melbourne.
"Siswa-siswi di sini juga sangat antusias dan dengan percaya diri menggunakan Bahasa Indonesia, bahkan setelah selesai kelas," katanya kepada ABC Indonesia.
"Kami bermain angklung dan menari tradisional lalu mengunggahnya ke media sosial yang tentunya dapat memperkenalkan apa yang telah mereka pelajari tentang Indonesia kepada teman-temannya." kata Irvhan.

Terharu melihat murid menyapa dalam bahasa Indonesia
Shafira Firtiyani di Warnambool College yang terletak 256 km dari Melbourne mengatakan ada murid yang karena sukanya dengan Indonesia, walau belum pernah ke sana, berusaha belajar tarian dan masakan Indonesia.
"Dia bahkan mencoba berpuasa selama tiga hari di bulan Ramadhan," tutur Shafira.
Delapan guru bantu asal Bandung, Jawa Barat, saat ini berada di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne untuk membantu mengajar bahasa Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Siswa SMAN 1 Bandung Siap Perjuangkan Lahan Sekolah Setelah Kalah Gugatan
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Karyawan Dealer Motor di Bandung Dirampok, Rp 20 Juta Digasak Pelaku