Kisah 8 Guru Asal Bandung Mengajar Bahasa Indonesia Saat Australia Dilanda Pandemi

"Tetapi untuk delapan orang yang terpilih ini dari jurusan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris." katanya.
Semua program ini dibiayai oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan (DET) Victoria dan mereka mengajar selama 4 hari dalam seminggu.
Namun menurut Grandis karena pandemi COVID-19, waktu luang yang mereka miliki selama di Australia tidak bisa digunakan maksimal untuk melihat dan mengunjungi tempat-tempat wisata.
"Sejauh ini kami sudah sempat mengunjungi Mount Hotham untuk melihat salju dan beberapa tempat ikonik di Melbourne," kata Grandis yang bergelar sarjana bahasa Indonesia tersebut.
Di tengah waktu luang itu, Grandis menggunakan pikiran kreatifnya untuk menulis sebuah lagu yang diberi judul Namanya Indonesia yang sudah ada di YouTube
Video yang menceritakan tujuh fakta unik mengenai Indonesia tersebut menjadi juara kedua Lomba Video Kreatif "Bagaimana Kamu Mengisi Kemerdekaan" se-Victoria dan Tasmania, yang diselenggarakan oleh KJRI Melbourne pada 17 Agustus lalu.
"Bagi saya, semakin saya berbagi pengetahuan mengenai Indonesia, budaya, dan bahasanya, kepada murid-murid di sini semakin saya mencintai tanah air saya sendiri." kata Grandis.
Program guru bantu asing yang setiap tahunnya mendatangkan 24 penutur asing dari Jerman, Prancis, Spanyol, Italia dan Indonesia.
Delapan guru bantu asal Bandung, Jawa Barat, saat ini berada di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne untuk membantu mengajar bahasa Indonesia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan
- Siswa SMAN 1 Bandung Siap Perjuangkan Lahan Sekolah Setelah Kalah Gugatan
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Karyawan Dealer Motor di Bandung Dirampok, Rp 20 Juta Digasak Pelaku