Kisah Ahyam Azad: Dari Budak Jadi Pecinta Keluarga ISIS
jpnn.com - Kekalahan ISIS di Syria dan Iraq mengubah dunia Ayham Azad. Selama lebih dari tiga tahun terakhir, bocah delapan tahun itu menjadi tawanan ISIS di Raqqa, Syria.
Kini anak itu sudah bebas. Tapi, dia masih tak bisa lepas dari kenangan keluarga ISIS yang menyekapnya.
”Saya suka Amerika. Saya mau pergi ke sana,” kata Azad kepada CNN saat ditemui di Kamp Sharya, Dohuk, Iraq. Dua kalimat itu meluncur dari mulut bocah lelaki tersebut dalam bahasa Inggris.
Tak heran. Azad sempat diasuh (baca: ditawan) Sam, istri pejuang ISIS. Sam yang disebut Azad sebagai Um Yousuf berasal dari AS. Di rumah penawannya, Azad mengaku kerasan. Dengan cepat, dia belajar bahasa Inggris.
Azad juga menyerap semua pelajaran radikal yang disampaikan suami Sam. Pejuang ISIS asal Maroko itu mengajarkan kebencian dan dendam kepada Azad. Termasuk benci terhadap kaum Yazidi Kurdi yang merupakan komunitas asal Azad.
Azad menjadi tawanan ISIS setelah militan radikal itu menyerang komunitas Yazidi di Sinjar, Provinsi Nineveh, pada Agustus 2014. Saat itu ISIS membantai orang-orang Yazidi. Seluruh pria dewasa dan para pemuda yang fisiknya terlihat kuat dihabisi.
Ibu-ibu dan gadis-gadis Yazidi dibawa lari untuk dijadikan budak seks. Para remaja laki-laki dan bocah-bocah lelaki juga diangkut untuk dijadikan pejuang ISIS.
Setelah tiga tahun lebih diperbudak, Ahyam Azad kini sudah bebas. Tapi, dia masih tak bisa lepas dari kenangan keluarga ISIS yang menyekapnya.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima