Kisah Albert Torey, Bupati yang Tertangkap saat Nyabu Bersama Istri Kedua
Merintis Karir dari Bawah, Nikahi Putri Mantan Atasan
Jumat, 15 April 2011 – 08:08 WIB
Torey yang juga menjabat ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Teluk Wondama mengawali karir sebagai PNS (pegawai negeri sipil) di Kabupaten Manokwari. Sejumlah jabatan penting pernah dipercayakan kepadanya. Misalnya, kepala bagian tata pemerintahan dan asisten I Bidang Pemerintahan Setkab Manokwari. Torey diangkat sebagai asisten I Bidang Pemerintahan Setda Manokwari pada era Bupati Drs Mulyono yang kemudian menjadi mertuanya.
Dengan bergulirnya pemekaran Kabupaten Teluk Wondama, Torey awalnya dipercaya sebagai penjabat bupati. Lalu, pada pilkada pertama yang dihelat 2005, dia yang berpasangan dengan Dra Marice Kaikatuy akhirnya terpilih sebagai bupati. Pada pilkada 9 September 2010, berpasangan dengan Zeth B. Marani, Torey terpilih kembali.
Sebagai pamong, karir Torey terbilang moncer. Dia menduduki jabatan secara berjenjang, mulai bawah. "Pak Torey lama mengabdi di Manokwari sebelum ke Wondama," kata Drs Ferdinand Teniwut, Kabag Humas Pemkab Manokwari.
Sebagai mantan bawahan, Ferdinand cukup mengenal sosok Torey. Selain memiliki displin kerja, Torey cukup cekatan dalam mengambil keputusan. "Beliau orang yang gesit dan cepat dalam bertindak. Latar belakangnya memang seorang pamong. Namun, entah bagaimana ini bisa berubah," ujar Ferdinand. Dia juga tidak tahu bagaimana Torey akhirnya terjerumus ke lembah narkoba.
Di Indonesia, mungkin hanya Alberth H. Torey, bupati yang ditangkap polisi ketika mengonsumsi sabu-sabu bersama istrinya. Sejak digerebek 1 April
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408