Kisah Albert Torey, Bupati yang Tertangkap saat Nyabu Bersama Istri Kedua
Merintis Karir dari Bawah, Nikahi Putri Mantan Atasan
Jumat, 15 April 2011 – 08:08 WIB
Sejumlah kalangan di Kabupaten Teluk Wondama juga menyebut Torey sebagai figur yang tegas. Dia tak segan-segan mencopot kepala SKPD (satuan kerja perangkat daerah) bila tidak sejalan dengannya. Di kalangan pers, dia juga terbilang cukup dekat. Dia tak pernah menolak diwawancarai. Torey kerap menyapa wartawan dengan sebutan "insan pers".
Saat dia mengakhiri masa jabatan bupati pada periode pertama, tepatnya pertengahan Oktober 2010, Teluk Wondama mendapat musibah banjir bandang yang merenggut lebih dari 100 nyawa. Pelantikannya sebagai bupati periode 2011-2016 sempat tertunda akibat bencana banjir bandang tersebut.
Torey sempat meminta Gubernur Papua Barat Bram O. Atururi mempercepat pelantikannya. Namun, gubernur menunjuk penjabat bupati untuk memimpin pemerintahan di Kabupaten Teluk Wondama sekaligus penanganan tanggap darurat bencana. Akhirnya, setelah tanggap darurat bencana berakhir dan para pengungsi kembali ke Wasior, Torey dilantik pada 14 Januari lalu.
Sumber lain menyebutkan, selain masalah banjir bandang, alasan molornya Torey dilantik menjadi bupati terkait dengan aksi massa ke Kantor Gubernur Papua Barat, sekitar seminggu sebelum pelantikan. Saat itu massa yang menyebut dirinya masyarakat Kabupaten Teluk Wondama mempertanyakan penggunaan dana Rp 2 miliar sebagai bantuan untuk bencana banjir bandang Wasior yang diduga diselewengkan Torey.
Di Indonesia, mungkin hanya Alberth H. Torey, bupati yang ditangkap polisi ketika mengonsumsi sabu-sabu bersama istrinya. Sejak digerebek 1 April
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408