Kisah Aminah, ABG yang 'Mendadak' jadi Pria Bernama Arifin
Bertahun-tahun Tersiksa karena Berdandan dan Pakai Rok
Kamis, 05 Mei 2011 – 08:08 WIB
Sejak lahir dia berjenis kelamin perempuan. Tapi, ketika mulai duduk di bangku MTs (setingkat SMP), dia berubah menjadi pria. Nama pun berganti, dari Aminah menjadi Amin Wahyu Bahtiar. Inilah kisah tentang Aminah alias Amin itu. GUNAWAN, Boyolali
PERUBAHAN jenis kelamin yang dialami Aminah tersebut terkuak ketika keluarganya datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali pada Jumat pekan lalu (29/4). Saat itu petugas di instansi tersebut terkaget-kaget atas maksud kedatangan orang tua Aminah, pasangan Parno, 36, dan Surati, 36.
PERUBAHAN jenis kelamin yang dialami Aminah tersebut terkuak ketika keluarganya datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Boyolali pada Jumat pekan lalu (29/4). Saat itu petugas di instansi tersebut terkaget-kaget atas maksud kedatangan orang tua Aminah, pasangan Parno, 36, dan Surati, 36.
Kepada petugas, mereka meminta nama anaknya dalam akta kelahiran diganti, yakni dari Aminah menjadi Amin Wahyu Bahtiar. Tentu saja permintaan tersebut tak bisa langsung dikabulkan. Sesuai prosedur, dispendukcapil harus memverifikasi yang bersangkutan. Yakni, memeriksa alat kelamin Aminah.
Baru kemarin (4/5) tim verifikasi itu mendatangi rumah Aminah di Dusun Kepoh, Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Rumah tersebut sangat sederhana. Luas bangunannya sekitar 8 x 12 meter. Di depan rumah tampak tumpukan kayu.
Siang kemarin, kedatangan tim verifikasi yang dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Pencatatan Sipil dan Pengelolaan Dokumen Ahmad Qowim itu disambut keluarga Aminah. Tim lantas mewawancarai Parno dan Surati. Setelah itu, baru mereka memeriksa kondisi Aminah alias Amin. Seusai memeriksa, tim verifikasi menyimpulkan bahwa Aminah memang layak disebut pria. "Kami sempat kaget setelah memeriksa," kata Qowim.
Dia menyatakan, dengan melihat perubahan alat kelamin itu, tidak perlu menerbitkan akta kelahiran baru untuk Amin. "Akta yang lama tetap bisa digunakan, dengan syarat diberi catatan pinggir tentang jenis kelamin dan nama baru. Prosesnya paling hanya sepekan sudah jadi," jelas Qowim.
Jawaban tersebut melegakan Parno dan Surati, termasuk si Amin. "Saya akhirnya mendapat status baru," ujar Amin.
ABG berumur 15 tahun itu memang lahir dengan jenis kelamin perempuan. Hingga lulus SD, anak pertama di antara dua bersaudara tersebut masih dianggap perempuan. "Ini ijazah saya," kata Amin kepada Radar Solo (Jawa Pos Group).
Sejak lahir dia berjenis kelamin perempuan. Tapi, ketika mulai duduk di bangku MTs (setingkat SMP), dia berubah menjadi pria. Nama pun berganti,
BERITA TERKAIT
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan
- Cerita Local Hero dari Badau, Berkontribusi pada Keluarga & Sekitar
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- Pemkot Tangsel & Mayarakat Bersinergi Wujudkan Ruang Kreasi Penyandang Disabilitas
- Pendanaan Startup Perempuan Masih Rendah, InnovateHer Academy 2.0 jadi Solusi