Kisah Anak Gagal PPDB 2019, Diam di Rumah, Tidak Sekolah

Kisah Anak Gagal PPDB 2019, Diam di Rumah, Tidak Sekolah
Siswa SD di daerah pedalaman berangkat ke sekolah. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Setelah bertemu para orangtua, Kaltim Post pun menyambangi SMP 11 Balikpapan. Beralamat di RT 64, Graha Indah, awak media bertemu dengan Heru Sucipto selaku kepala sekolah. Dia membeber kondisi selama PPDB 2019 di sekolah yang baru dipimpinnya dalam kurun enam bulan itu.

“Tahun ini kami menerima 600 pendaftar. Sementara yang diterima hanya 288 peserta didik,” kata Heru.

BACA JUGA: Hendri Lihat Ada Indikasi Gerindra Mulai Ditinggal Pengikutnya

Dari 288 peserta didik yang diterima, dibagi menjadi sembilan rombongan belajar (rombel). Sesuai aturan satu rombel berisi 32 siswa. Namun, ada penambahan dari 288 menjadi 324 peserta didik. Salah satu akibat, sekolahnya menerima lebih banyak peserta didik dari keluarga miskin.

Jumlahnya meningkat dari kuota awal 15 siswa menjadi 40 siswa. “Posisi sekarang satu rombel 36 siswa. Ini tak hanya dialami SMP 11, tapi beberapa sekolah negeri lain,” kata Heru.

Karena itu, pihak sekolah membuat permohonan kepada Disdikbud Balikpapan untuk diteruskan ke kementerian soal kelebihan kuota dalam satu rombel ini. Sebab jika tidak, sekolah akan dianggap melanggar Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. “Kami izin dulu secara kolektif melalui wali kota. Nanti oleh dinas dibawa ke Jakarta,” katanya.

Untuk zonasi, SMP 11 tahun ini memiliki 10 RT yang masuk zona ring 1. Semua anak di dalam zona yang mendaftar wajib diterima. Meski nilainya tergolong rendah. Sisanya baru mengambil dari jalur umum. Heru menyebut, nilai minimal terakhir yang diterima adalah 239. “Tahun ini lebih banyak RT yang masuk ring 1. Sebelumnya hanya ada lima RT,” ungkapnya.

Untuk diketahui, 10 RT yang masuk zona ring 1 SMP 11 yakni RT 64, RT 22, RT 34, RT 33, RT 58, RT 19, RT 20, RT 21, RT 32, dan RT 23 Kelurahan Graha Indah. Heru juga menjelaskan, calon peserta akan diminta mengisi dua SMP negeri alternatif yang termasuk zona Balikpapan Utara jika tak diterima di SMP 11. Bisa memilih antara lain SMP 16, SMP 15, SMP 17, dan SMP 20.

Ada puluhan anak terancam putus sekolah lantaran gagal PPDB 2019, tidak diterima di SMP 11 di Balikpapan Utara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News