Kisah Anak yang Dicari Google, Diincar Twitter, Dilamar Facebook dan Diundang Obama
jpnn.com - NAMA Ahmed Mohamed menjadi bahan pembicaraan dunia beberapa hari ini. Bocah 14 tahun asal Texas itu sempat ditangkap karena jam buatannya, disangka sebuah bom rakitan.
Senin (14/9) kemarin, Mohamed diinterogasi polisi wilayah Irving, Texas karena jam buatannya. Dia membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru teknologi. Para pengajar di sekolah tersebut, melihat jam Mohamed dan mengira itu bom, meski Mohamed berulang kali menegaskan itu hanya sebuah jam.
'Jam Mohamed'. Foto: reuters
Mohamed akhirnya digiring keluar dari sekolahnya, diborgol, dibawa ke pusat penahanan remaja sebelum orangtuanya menjemput. Polisi Irving akhirnya memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan.
Kini, Mohamed benar-benar menjadi perhatian, Dilansir dari People, Kamis (17/9), Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan stafnya untuk menghadirkan Mohamed di Gedung Putih. "Jam keren. Kami harus menginspirasi anak-anak lebih seperti Anda (Mohamed) agar menyukai ilmu. Itu yang membuat Amerika besar," kata Obama.
Mohamed pun diminta menghadiri acara Malam Astronomi, bulan depan. "Kami berharap bahwa dia akan merasa seperti di rumah," kata Sekretaris Pers, Josh Earnest.
Undangan dari Obama itu bukan satu-satunya yang diterima Mohamed. Pihak Twitter telah merayunya untuk magang. Google mencarinya untuk memamerkan ilmunya. Pencipta Facebook, Mark Zuckerberg juga ingin berteman dengan Mohamed.
NAMA Ahmed Mohamed menjadi bahan pembicaraan dunia beberapa hari ini. Bocah 14 tahun asal Texas itu sempat ditangkap karena jam buatannya, disangka
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika