Kisah Antara Krishna Murti, Kalijodo dan Mencari Cinta
jpnn.com - KAWASAN Kalijodo memang menjadi sorotan saat ini. Hal itu terkait wacana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk “menyikat” tempat yang kini menjadi lokasi esek-esek prostitusi. Tentu saja niat itu sangat didukung oleh pihak Polda Metro Jaya.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti punya kenangan tersendiri di Kajilodo. Dalam buku yang ditulisnya, Geger Kalijodo, Krishna menulis semua hal tentang lokalisasi ini. Dalam bukunya itu dia menceritakan banyak hal tentang pengalamannya saat mengemban tugas sebagai Kapolsek Metro Penjaringan pada 2001 silam dan bersentuhan langsung dengan dunia kriminalitas di Kalijodo.
Dalam buku itu Krisna menuliskan bahwa hingga abad ke 20, keresidenan Jakarta terdiri dari wilayah-wilayah yang disebut afdelling. Bah, Jakarta sendiri terdiri dari enam afdeling yang meliputi Penjaringan, Pasar Senen, Mangga Besar dan Tanah Abang.
Di distrik Penjaringan inilah terletak kawasan Kalijodo. Kawasan itu diapit oleh Kali Angke dan Sungai Banjir Kanal yang merupakan sungai buatan untuk mengurangi banjir di wilayah Jakarta.
Nah, di Kalijodo inilah banyak legenda terlahir di Jakarta. “Sesuai dengan namanya, Kalijodo sejak masa-masa penjajahan Belanda dikenal sebagai tempat untuk mencari cinta,” tulis Krishna dalam bukunya.
Ternyata, lanjut Krishna, kemasyuran Kalijodo sebagai tempat mencari cinta sesaat tak lekang waktu. Di era setelah 1950an, tempat ini masih dikenal sebagai kawasan pinggir kali, tempat orang menjadi pasangan.
Nah, sampai saat ini Kalijodo selain berkembang menjadi tempat perjudian ilegal, juga berkembang sebagai tempat prostitusi liar. “Dari sini pernah terungkap untuk kali pertama praktik perdagangan perempuan oleh Polsek Metro Penjaringan, pada September 2001 silam,” kata Krishna. (mas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS