Kisah Arista, Pelajar Berprestasi Gagal PPDB 2020 karena Faktor Usia
jpnn.com, JAKARTA - Aristawidya Maheswari, alumnus SMPN 92 Jakarta Timur, gagal dalam proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) 2020 jalur prestasi di Jakarta karena faktor usia.
Padahal, Arista merupakan pelajar peraih 700 lebih penghargaan tingkat sekolah hingga nasional.
"Arista sudah coba jalur prestasi, tapi gagal sebab aturannya mengharuskan penghargaan yang diraih dalam dua tahun terakhir," kata nenek Arista, Siwi Purwanti (60) di Jakarta, Kamis (2/7).
Arista dijumpai ANTARA di kediaman Rumah Susun Jatinegara Kaum, Pulo Gadung Jakarta Timur.
Dinding ruangan tempat tinggal berukuran 8 x 4 meter persegi dihiasi berbagai karya Arista berupa seni lukis bertema anak-anak hingga pemandangan alam.
Di antara puluhan lukisan terselip sejumlah pigura kaca yang membungkus frame foto Arista bersama sejumlah tokoh nasional seperti Gubernur DKI Anies Baswedan, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Almarhum Ani Yudhoyono, hingga BJ Habibie.
Di sudut ruang tamu terdapat rak kayu bertingkat lima yang penuh dengan piala hingga plakat penghargaan yang pernah diraih Arista.
Dari sekian banyak penghargaan, terdapat setidaknya dua piala yang membuat anak yatim piatu itu bangga, yakni juara III Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional di Istana Cipanas dan juara I Festival Lomba Seni Kementerian Perhubungan.
Inilah kisah Arista, pelajar berprestasi yang gagal PPDB Jakarta karena kalah bersaing dengan siswa yang umurnya lebih tua.
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- DPM Beri Beasiswa Pelajar Berprestasi Kuliah ke China
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB