Kisah Bang Jo, sang Jubir Sejati KPK
Seminggu setelah pelimpahan kasus BG ke kejaksaan, KPK mendapatkan hadiah karangan bunga dari pengirim misterius. Karangan bunga itu adalah ucapan terima kasih atas dagelan yang diberikan pimpinan KPK usai melimpahkan kasus BG. Tak satu pun yang mengetahui siapa pengirim bunga tersebut.
Namun, tiga bulan berselang, pertanyaan itu terjawab setelah sosok Priharsa Nugraha tak lagi terlihat di sekitar KPK. Dia tidak lagi bisa ditemui wartawan untuk sekadar mengonfirmasi jadwal pemeriksaan dan memberikan keterangan pers.
Sosoknya kemudian digantikan oleh Yuyuk Andriati, pelaksana harian kepala biro humas KPK yang didapuk sebagai juru bicara baru.
Informasi dihimpun, gaya kepemimpinan Ruki membuat Priharsa dan beberapa pegawai di KPK dirumahkan untuk sementara. Ya, belakangan diketahui bahwa pegawai KPK sendiri yang mengirimkan karangan bunga untuk pimpinan pada Februari 2015 lalu. Termasuk Priharsa Nugraha yang turut melayangkan aksi protes tersebut.
Karena aksi protes itu, deputi pengawas internal (PI) memeriksa sejumlah pegawai dan meminta keterangan soal motif pengiriman karangan bunga. Hasilnya, Ruki pun menjatuhkan sanksi skors selama kepada Priharsa dan beberapa rekannya. Bahkan, satu orang disebutkan langsung dipecat setelah terbukti sebagai pemrakarsa pengiriman bunga itu.
Kini Priharsa sudah kembali aktif di KPK. Namun, posisi juru bicara dipegang oleh Yuyuk. Berbeda dengan Johan Budi dan Priharsa yang lebih luwes dan santai saat memberikan keterangan pers, Yuyuk terlihat lebih kaku dan beberapa kali belum menguasai materi yang akan disampaikan kepada media.
Rupanya, sosok seperti Johan Budi sulit dicari. Pemaparannya yang sering kali normatif namun cukup memberikan pencerahan kepada wartawan, tak pelit berbagi informasi, dan penuh canda itu belum ditemukan lagi pada sosok juru bicara setelahnya.
Setelah pada 17 Desember lalu dinyatakan tersingkir dari persaingan calon pimpinan baru, Johan memilih mengundurkan diri dari KPK. Lembaga yang selama sepuluh tahun membesarkan namanya, lembaga yang melekat erat dalam dirinya hingga Johan disebut ikon.
NAMA Johan Budi tampaknya lekat dalam ingatan masyarakat penikmat berita di media massa, sejak mantan wartawan itu menempati posisi sebagai juru
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408