Kisah 'Bang Toyib' yang Tak Mudik Selama 19 Tahun

jpnn.com - Hari raya Idul Fitri adalah momen bagi semua orang untuk berhimpun bersama keluarga besar dan tercinta. Namun, keinginan tersebut hanya menjadi khayalan bagi Surojo, salah seorang pekerja di Kantor Pelayanan Navigasi Penerbangan (KPNP) Tarakan.
-------ELDWIN BL SANGGA, Tarakan---------
PERTEMUAN saya dengan Surojo sangat sederhana. Saya datang menyambangi kantor KPNP Tarakan hendak mewawancarai salah satu petugas yang saat itu sedang bertugas. Turun dari mobil, Surojo sudah memberikan sinyal baik. Dari kejauhan Surojo menembar senyuman yang saya yakin itu adalah ciri khasnya, ramah kala bertemu dengan siapa pun.
Saya tak pernah berjanjian untuk bertemu. Apalagi untuk diwawancarai. Bertemu Surojo pun baru kali pertama. Ketika Surojo melangkahkan kaki ke arah saya (saat itu berdiri dekat pintu utama, Red.), itulah awal permulaan kami membuka perbincangan. Sempat Surojo menolak untuk diwawancarai.
Sebab, pimpinannya saat itu tidak sedang berada di tempat. Saya terus melakukan penjelasan, terkait masalah yang akan saya tanyakan ke dia. Akhirnya, Surojo bersedia diwawancarai. Karena sudah begitu yakin dengan saya, Surojo mengisahkan semua pengalamannya saat Lebaran tak bisa mudik seperti orang pada umumnya.
Di ruang kerja yang terlihat sederhana, perlahan Surojo menceritakan suka dukanya ia bekerja sebagai Air Traffic Service Engeneering Suport di KPNP Tarakan. Dia menyadari pekerjaan yang sedang ia tekuni pasti akan jarang bertemu keluarga, terutama orang tua yang berada di kota pendidikan, Jogjakarta.
Yang harus dilewatkan Surojo momen Lebaran ialah sungkeman (cium tangan kedua orang tua pada tradisi Jawa). Itu salah satu tradisi yang wajib dilakukan anak kepada orang tua saat Lebaran. Pasti, Surojo sangat menyesali itu.
Selama bekerja, hanya sekali saja Surojo melakukan mudik dan merayakan Lebaran bersama orang tua di Jogjakarta, yakni tahun 2008.
Sebenarnya, yang membuat Surojo 'haus' akan merayakan Lebaran bersama keluarga besar di Jogjakarta, berbagai macam hal.
Hari raya Idul Fitri adalah momen bagi semua orang untuk berhimpun bersama keluarga besar dan tercinta. Namun, keinginan tersebut hanya menjadi khayalan
- Pemkot Denpasar Dinilai Berkinerja Tinggi dalam Pemerintahan Daerah
- Pesan Bupati Bulungan ke 1.485 PPPK: Hindari Perbuatan Asusila
- Cegah Dampak Buruk Dengue, Pemkab Minut Gencarkan Vaksinasi DBD
- Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi & Kepedulian Lintas Iman di Jateng
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep