Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban

"Kita harus saling memaafkan, harus saling mencintai. Dalam agama manapun di dunia ini kita diajarkan harus saling mencintai," ujarnya.
Tidak semua orang siap untuk memaafkan dan melupakan.

ABC News: Ari Wu
Korban teror lainnya, warga Jerman Frank Feulner, terluka ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di kafe Starbucks dua tahun lalu.
Dia mendukung ide rekonsiliasi ini. Dia telah lama berkampanye untuk adanya kompensasi bagi para korban.
"Saya belum memutuskan saat ini," katanya.
"Saya kira pikiran para korban serangan Thamrin saat ini masih seputar kebutuhan untuk membayar biaya medis dan mendapatkan sistem bagi adanya kompensasi," ujarnya.
Begitu pula tidak semua mantan narapidana teroris dalam pertemuan itu sama-sama menyesali perbuatannya.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya