Kisah Bertemunya Mantan Teroris dan Para Korban


ABC News: Anne Barker
Mantan terpidana teroris Ardin Janata pernah menjadi militan di Sulawesi. Dia dijatuhi hukuman penjara atas serangan terhadap orang Kristen di Poso, lebih dari satu dekade lalu.
"Secara pribadi saya merasa kasihan, tapi dalam hal agama, saya tidak menyesal," katanya.
"Saya melakukan apa yang dilakukan orang lain kepada kami. Saya melakukan pembalasan. Secara pribadi saya menyesali apa yang saya lakukan," ujar Ardin.
"Orang-orang itu membunuhi umat Islam di tahun 2000," tambahnya.
Sebaliknya, banyak korban selamat juga masih trauma untuk bertemu para pelaku penyerangan secara langsung, apalagi memaafkan.
Beberapa di antara korban juga marah kepada Pemerintah Indonesia. Mereka menuduh pemerintah lebih banyak berbuat bagi teroris daripada korban.
Kepada para pejabat yang hadir pada pertemuan itu Chusnul menyuarakan perlunya kompensasi finansial untuk menutupi biaya pengobatannya yang masih berlangsung.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya